Jumat, 15 Juni 2012

tikus
Dahulu kala, di negara China hiduplah sekawanan harimau yang sangat berkuasa, mereka memerintah negara dan mengikrarkan diri mereka sebagai raja dari segala binatang selama kurun waktu berabad-abad lamanya.
Sampai suatu hari, datanglah segerembolan tikus merah yang bermaksud merebut tahta kerajaan menghadap para harimau. Di hadapan raksasa binatang itu, seekor tikus kepala memproklamirkan bahwa sejak saat itu tikus akan menggantikan posisi harimau dan seluruh binatang harus tunduk di bawah pemerintahannya.
Mendengar perkataan sang tikus merah, sontak membuat para harimau itu gusar dan berang. Mereka berkumpul dan menyusun rencana guna menyingkirkan tikus-tikus tersebut. Akan tetapi niat mereka akhirnya tercium juga oleh para tikus.
Merasa dilecehkan, keluarga tikus segera menyusun rencana balik. Bagi tikus, kabar tersebut bukan sesuatu yang menyenangkan.
Suatu ketika, bertanyalah sang raja harimau kepada tikus kepala “Apa gerangan yang kalian inginkan”.
Dengan angkuh tikus kepala menjawab, “Wahai yang mulia harimau, jika engkau menganggap dirimu raja yang bijaksana, kalian tentu menyadari bahwa kalian sudah terlalu lama memerintah negara ini, maka sekarang, berikanlah kami kesempatan untuk menggantikan posisi kalian dalam pemerintahan. Kami akan membuat peraturan baru sesuai kebijaksanaan kami dan segenap penduduk yang ada di negara ini wajib mematuhi perintah kami”.
Tikus menggunakan dalil bahwa dunia zaman sekarang sudah berubah dan hampir setiap kerajaan besar memberlakukan sistem demokrasi dalam pemerintahan. Kata “demokrasi” itu sendiri diucapkan sang tikus dalam bahasa berang-berang yang dirasa ganjil oleh harimau.
Lebih lanjut, sang tikus berkata bahwa tikus memiliki kekuatan yang lebih hebat daripada harimau, sebab tubuh mereka membawa kekuatan gaib yang didapatkan saat berkunjung ke negara-negara lain sebelum menginjakan kaki di China.
Mulanya harimau tidak percaya atas apa yang dikatakan sang tikus namun mereka memutuskan untuk mengalah dan memberi kesempatan kepada tikus untuk membuktikan ucapannya.
Tatkala melompatlah sang tikus ke atas kepala harimau dan duduk di atasnya dengan kepala menengadah dan dada membusung, kemudian bersama harimau berjalan mengitari hutan belantara. Seluruh binatang menyaksikan mereka dari kejauhan dan tak ada satupun yang berani mendekat.

Tikus merah telah membuktikan ucapan bahwa dirinya ditakuti semua binatang dan secara tak sadar, harimau itu telah dibodohi oleh ucapan sang tikus. Maka, jadilah harimau menjadi budak sang tikus.
Sejak saat itu bangsa tikus menduduki kursi kerajaan China. Mereka membuat permainan harian menggunakan harimau sebagai umpan untuk saling melukai dan membunuh satu sama lain. Seiring berjalannya waktu, lambat laun para harimau itu tidak lagi saling menaruh kepercayaan antara satu dengan lainnya.
Tikus merah berhasil mempermainkan dan mencuci otak harimau, membuat kaum harimau percaya bahwa diri mereka sangat hina, lemah, bodoh, bukan tandingan bagi seekor tikus merah.
Jadilah harimau menjadi budak para tikus merah untuk waktu yang lama, bahkan sangat lama.
Sementara tikus merah itu sendiri memiliki nama lain yakni ”partai komunis merah” dan harimau dalam cerita ini adalah rakyat China yang tertindas.

Kelinci Sombong dan Kura-kura PDF

Kelinci Sombong dan Kura-kura PDF

Di sebuah hutan kecil di pinggiran desa, ada seekor Kelinci yang sombong. Dia suka mengejek hewan-hewan lain yang lebih lemah. Hewan-hewan lain seperti kura-kura, siput, semut, dan hewan-hewan kecil lain tidak ada yang suka pada kelinci sombong itu.
Suatu hari, si Kelinci berjalan dengan angkuhnya mencari lawan yang lemah untuk diejeknya. Kebetulan dia bertemu dengan kura-kura.
"Hei, kura-kura, si lambat, kamu jangan jalan aja dong.. lari begitu, biar cepat sampai," kata Kelinci sambir mencibirkan bibirnya ke Kura-kura.
"Biarlah Kelinci, memang jalanku lambat. Yang penting aku sampai dengan selamat ke tempat tujuanku, daripada cepat-cepat nanti jatuh dan terluka," jawab Kura-kura dengan tenang.
"Hei, kura-kura, bagaimana kalau kita adu lari. Kalau kau bisa menang aku akan beri hadiah apapun yang kau minta," kata Kelinci dengan tertawa. Dalam hatinya dia berkata, "Mana mungkin dia akan bisa mengalahkanku."
"Wah, kelinci, mana mungkin aku bertanding adu cepat denganmu, Kamu bisa lari dan loncat dengan cepat, sedangkan aku berjalan selangkah demi selangkah sambil membawa rumahku yang berat ini," kata kura-kura.
"Nggak bisa, kamu nggak boleh menolak tantanganku ini. Pokoknya besok pagi aku tunggu kau di bawah pohon beringin. Aku akan menghubungi Pak Serigala untuk jadi wasitnya," Kelinci memaksa.
Kura-kura hanya bisa diam melongo. Dalam hatinya berkata, "Mana mungkin aku bisa mengalahkan Kelinci?"
Keesokan harinya Si Kelinci sudah menunggu dengan sombongnya di bawah pohon beringin. Pak Serigala juga sudah datang untuk menjadi wasit. Setelah kura-kura datang, Pak Serigala berkata, "Peraturannya begini, kalian mulai dari garis di sebelah sana yang di bawah pohon mangga itu. Kalian bisa lihat nggak?" "Bisa... bisa... ," Kelinci dan kura-kura menjawab. "Nah siapa yang bisa datang duluan di bawah pohon beringin ini, itulah yang menang," kata Pak Serigala lagi.
"Oke,... satu.... dua... tiga... mulai!" Pak Serigala memberi aba-aba. Kelinci segera meloncat mendahului kura-kura, yang mulai melangkah pelan, karena dia tidak bisa meninggalkan rumahnya. "Ayo kura-kura, lari dong.....!" teriak Kelinci dari kejauhan. "Baiklah aku tunggu di sini ya...," katanya lagi sambil mengejek kura-kura. Kelinci duduk-duduk sambil bernyanyi. Angin waktu itu berhembus pelan dan sejuk, sehingga membuat Kelinci menjadi mengantuk, dan, tak lama kemudian Kelinci pun tertidur!
Dengan pelan tapi pasti kura-kura melangkah sekuat tenaga. dengan diam-diam dia melewati Kelinci yang tertidur pulas. Beberapa langkah lagi dia akan mencapai finish. Ketika itulah Kelinci bangun. Betapa terkejutnya dia ketika melihat kura-kura sudah hampir mencapai finish. Sekuat tenaga dia berlari dan meloncat untuk mengejar kura-kura. Namun sudah terlambat, kaki kura-kura telah menyentuh garis finish dan Pak Serigala telah memutuskan bahwa pemenangnya adalah KURA-KURA. Si Kelinci Sombong terdiam seolah tak percaya bahwa dia bisa tertidur.
"Nah, siapa yang menang Kelinci?" tanya kura-kura kepada kelinci. "Wah, ternyata kau menang kura-kura," jawab kelinci malu. "Sekarang aku hanya minta satu dari kamu, kamu jangan sombong lagi, jangan suka mengejek lagi, dan jangan nakal, ya?" kata kura-kura. "Iya lah kura-kura, mulai sekarang aku tidak akan sombong lagi, tidak akan mengejek lagi. Maafkan aku ya," kata kelinci. "Iya, nggak apa-apa, sekarang kita berteman ya?" kata kura-kura. Sejak saat itu Kelinci tidak sombong lagi.
(SELESAI)

kura-kura


































Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...